Rabu, 02 September 2015

Beberapa Jenis Bambu Untuk Kerajinan


Beberapa Jenis Bambu Untuk Kerajinan


Jenis Bambu Untuk Kerajinan
bamboo types, beberapa jenis bambu, jenis pohon bambu, jenis bambu hias, jenis bambu yang paling kuat, jenis bambu unik, jenis bambu untuk kerajinanKomoditas bambu Indonesia mempunyai potensi yang besar. Kita memiliki berbagai jenis bambu yang benilai ekonomis tinggi. Bambu yang disebut juga haur (aur) atau buluh, termasuk dalam famili Gramineae. Tanaman ini tersebar di daerah tropik dan subtropik, meski terdapat juga di daerah dingin seperti Jepang, China, dan Amerika Serikat. Diperkirakan di seluruh dunia terdapat sekitar 600-700 spesies bambu yang mewakili kira-kira 60 genera. Dari jumlah tersebut, 300 spesies tumbuh di Asia, kebanyakan di wilayah Indoburma yang dianggap sebagai daerah asalnya.
Negara penghasil bambu terbesar di dunia adalah India yang memiliki perkebunan bambu seluas 9 juta ha. Yang kedua adalah China dengan luasan kebun bambu 3 juta ha, diikuti oleh Jepang seluas 120.000 ha.
Dari sekian banyak jenis bambu yang kita miliki, ternyata masing-masing mempunyai sifat yang khas. Hal inilah yang membuat perbedaan dala pemanfaatannya. Berikut ini beberapa jenis di antaranya.
1. Bambu Apus
jenis bambu dan manfaatnya, jenis bambu hias, jenis bambu yang digunakan untuk kerajinan, cara membuat kerajinan bambu, perusahaan kerajinan bambu, kerajinan bambu sederhana, kerajinan anyaman bambu, kerajinan bambu dan cara membuatnya
Bambu apus dikenal juga sebagai bambu tali atau dalam bahasa Sundanya awi tali. Bambu apus (Gigantochloa apus) termasuk dalam genus Gigantochloa, jenis bambu yang tumbuh merumpun. Tingginya bisa mencapai 20 m dengan warna buluh hijau cerah atau kekuning-kuningan. Batangnya tidak bercabang di bagian bawah, diameternya 2,5-15 cm, tebal dinding 6-13 mm, dan panjang satu ruas 45-65 cm. Panjang batang yang dapat dimanfaatkan antara 3 m – 15 m. Bambu apus berbatang kuat, liat, dan lurus. Bentuk batangnya sangat teratur dengan buku-buku yang sedikit membengkak. Bambu apus hanya ditemukan di Jawa, mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 m dpl. Rebungnya pahit dan tidak bisa dimakan. G. apus terkenal paling bagus untuk dijadikan bahan baku anyaman karena seratnya yang panjang, halus, dan lentur. Sebaliknya jenis bambu ini tidak baik digunakan sebagai alat musik, karena buku-bukunya yang cekung menyebabkan gaung yang tidak beraturan.
Bambu ini, dalam keadaan basah berwarna hijau dan tidak keras. Sebaliknya bila sudah kering warnanya menjadi putih kekuning-kuningan, liat, dan tidak mudah putus. Karena itu, tak heran bila bambu ini digunakan sebagai bahan utama untuk kerajinan anyaman.
2. Bambu Betung
jenis bambu dan manfaatnya, jenis bambu petuk, beberapa jenis bambu, jenis pohon bambu, jenis bambu hias, jenis bambu yang paling kuat, jenis bambu unik, jenis bambu untuk kerajinan
Bembu betung (Dendrocalamus asper Schult. F. Backer) dalam bahasa daerah populer dengan sebutan awi bitung, bambu betung, deling betung, jajang betung, dan pereng betung. Jenis bambu ini memiliki rumpun yang agak sedikit rapat dengan pertumbuhan yang sangat lambat. Tinggi buluhnya mencapai 20 m dengan garis tengah sampai 20 cm. Panjang ruasnya 40-60 cm sedang ketebalan dinding buluh mencapai 1-1,5 cm. Jenis bambu ini bisa dijumpai mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 2.000 m dpl.
Bambu betung banyak digunakan sebagai bahan bangunan, bahan baku pembuat dinding rumah yang dianyam atau dibelah, furniture, dan berbagai kerajinan seperti keranjang bambu. Rebungnya yang digunakan untuk sayur, terkenal paling enak di antara jenis-jenis bambu lainnya.

3. Bambu Gombong/Ater
jenis bambu yang digunakan untuk kerajinan, cara membuat kerajinan bambu, perusahaan kerajinan bambu, kerajinan bambu sederhana, kerajinan anyaman bambu, kerajinan bambu dan cara membuatnya, jenis bambu dan manfaatnya, jenis bambu hias
Bambu gombong/ater Gigantochloa verticillata Munro (G. atter Kurz) tumbuh sangat merumpun. Tinggi buluhnya mencapai 26 m dan tumbuh tersebar mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl. Garis tengah pangkal batangnya mencapai 4-13 cm dengan tebal dinding 6-20 mm. Warna buluhnya hijau atau hijau dengan garis-garis kuning membujur. Forma yang sebagian dari batangnya bergaris-garis di Jawa Barat disebut sebagai bambu andong, sedang yang tidak bergaris ater. Bambu andong ini dalam bahasa Sunda dikenal sebagai awi andong, awi gombong, awi surat, awi temen, sedang dalam bahasa Jawa disebut sebagai pring surat. Rebungnya merupakan yang terbaik dari rebung jenis bambu lainnya. Umumnya bambu ini banyak digunakan sebagai  bahan baku bangunan, chopstick dan berbagai kerajinan tangan.
Forma yang kedua, buluhnya tidak bergaris dan disebut sebagai bambu ater. Buluhnya berwarna hijau kehitam-hitaman atau ungu tua. karena ciri itulah jenis ini dinamai bambu hitam. Rumpunnya agak jarang. Batangnya tumbuh tegak, bisa mencapai ketinggian 20 m, garis tengah batang 5-10 cm, dan panjang ruasnya 45 cm – 60 cm. Pelepah buluhnya selalu ditutupi oleh miang yang melekat dan berwarna hitam. Pertumbuhan jenis bambu ini tergolong lambat. Bambu hitam tersebar di Jawa dan hidup pada ketinggian 0-650 m dpl. Jenis bambu ini juga populer dengan sebutan pring wulung atau awi hideung. Bambu hitam banyak digunakan sebagai bahan baku furniture, dinding dari bambu, alat musik, alat rumah tangga dan kerajinan tangan, bahkan juga sebagai pipa air dan pagar di desa-desa.
Bambu hitam, dalam keadaan basah kulitnya tidak begitu keras, tetapi setelah kering sangat keras dan warnanya menjadi hitam kecoklat-coklatan.
4. Bambu Tutul
bamboo types, beberapa jenis bambu, jenis pohon bambu, jenis bambu hias, jenis bambu yang paling kuat, jenis bambu unik, jenis bambu untuk kerajinan
Bambu tutul (Bambusa vulgaris Schrad) dalam bahasa daerah dikenal juga sebagai awi ampel, awi gading, awi koneng, awi tutul (Sunda), pring ampel, pring ampel kuning, pring gading, pring legi, pring tutul (Jawa).
Jenis bambu ini tumbuh merumpun tidak terlalu rapat. Tingginya antara 15-20 m, besar pangkal batangnya bisa mencapai 10 cm, tebal dinding 10-15 mm, dan panjang ruas 20-45 cm. Warna buluhnya hijau, kuning, hijau dengan garis-garis kuning membujur atau kuning dengan bercak-bercak cokelat. Jenis bambu ini memiliki pertumbuhan yang cepat, mudah diperbanyak, dan dapat tumbuh baik di tempat yang cukup kering.

1 komentar: